Assalamualaikum...
Teman-teman...bagaimana kita sadari bahwa betapa pentingnya sebuah pemahaman kita tentang dunia Informasi berbasis teknologi mengenai kegeografian yang spesifik pada pemahaman tentang dunia global yang berbasis teknologi. Ok, jadi di bawah ini ada penjelasan sedikit menganaipermasalahan tersebut.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan peta global, misal: Google Earth dan Microsoft Encarta. Kita bisa terbang kemana saja di atas permukaan bumi dengan sangat cepat tanpa melakukan kunjungan yang sesungguhnya ke tempat yang dimaksud. Kita bisa memandang tempat yang kita tuju dari ketinggian berapapun yang kita suka. Selanjutnya jika diperlukan informasi lain (misal toponimi, sejarah, pemerintahan, suhu dsb) Microsoft Encarta dapat dipakai untuk mendapatkan informasi yang dimaksud.
Selanjutnya, jika kita membutuhkan informasi ketinggian topografi, maka kita dapat menggunakan data The Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) atau ETOPO-2. Apabila ingin membuktikan atau mengetahui posisi secara real time, kita dapat menggunakan peralatan Global Positioning System (GPS).
Para ilmuwan banyak memanfaatkan peta global ini dalam melakukan presentasi ilmiahnya. Demikian juga media masa mulai banyak menggunakan peta global untuk memperjelas lokasi kejadian secara geospasial sehingga lebih menarik untuk pembaca.
Mimpi yang menjadi kenyataan. Itulah komentar banyak orang setelah memakai dan menjajal kemampuan Google Earth. Ketika masa kanak-kanak, mungkin kita sempat mempunyai mimpi untuk bisa terbang ke udara melihat keindahan kota atau tempat-tempat tertentu dari ketinggian berapa saja yang kita inginkan. Mimpi itu secara virtual kini terwujud ketika kita melakukan tour dengan google. Di tempat-tempat tertentu bahkan telah disertai dengan peta vektor beserta toponiminya. Bisa jadi, dalam 10 tahun mendatang seluruh muka bumi dapat diliput dengan citra ketelitian tinggi. Gambar 1. menunjukkan Istana Merdeka dan sekitarnya di Medan Merdeka Utara dilihat dari ketinggian 1 km.
Citra yang ditampilkan Google Earth di sekitar Istana Merdeka
Terkait isinya, Google Earth merupakan program virtual berisi beragam peta dari seluruh wilayah di muka bumi. Citra peta ini didapat dari citra satelit, foto udara dan penerapan teknologi Sistem Informasi Geografi. Teknologi Google Earth banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, juga membantu memecahkan masalah yang berkaitan kekacauan teritorial. Google Earth juga bisa digunakan untuk membantu membuat keputusan mengenai lokasi perumahan baru. Informasi bisa ditampilkan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang flexibel.
Citra dengan resolusi tinggi yang disajikan Google Earth beserta informasi koordinatnya, membuat orang bertanya-tanya: “Masih adakah tempat rahasia di muka bumi ini?”. Untuk keperluan intelejen dan militer, Google Earth sungguh sangat banyak membantu. Akan tetapi sesuatu yang dulunya hanya diketahui oleh para intelejen, kini masyarakat umum dengan sangat mudah untuk mendapatkan informasi itu.
Microsoft Encarta (http://www.microsoft.com/products/Encarta/default.mspx)
Tampilan Peta Global dari Microsoft Encarta sebagai sarana bantu presentasi (dari Abidin, 2005)
Dengan tampilan yang berbeda, Microsoft Encarta memberikan sajian menarik pula. Dengan sistem software yang disiapkan, kita dengan cepat dapat mencari lokasi geografis yang kita inginkan di seluruh permukaan bumi. Software ini bahkan menyediakan sistem enciklopedi dengan sangat luas. Kondisi penduduk, pemerintahan, keadaan cuaca, agama, etnis, sejarah, tempat-tempat penting dan lain-lainnya dapat kita dapatkan dalam Microsoft Encarta.
Derasnya arus globalisasi, tidak menutup kemungkinan bahwa Microsoft Encarta akan semakin banyak data yang dimuat, semakin akurat dan semakin detil. Bagaimana dengan 10 tahun mendatang? Bisa jadi Peta global Microsoft Encarta atau program yang sejenisnya mampu menampilkan peta dengan skala 1:25.000 atau bahkan lebih detil lagi di seluruh permukaan bumi dengan beragam pengguna. Gambar 2. memperlihatkan contoh peta global dari Encarta yang dipaka oleh (Abidin dkk., 2005) untuk menampilkan presentasinya dalam sebuah paper di jurnal Marine Geodesy.
SRTM (http://www2.jpl.nasa.gov/srtm/) dan ETOPO-2
Data DEM global dari SRTM dan ETOPO-2
Data SRTM adalah data elevasi muka tanah (land Topography) yang hampir menyeluruh di permukaan bumi dengan resolusi tinggi 3 detik (≈90m). Data ini diperoleh dari sistem radar yang dipasang pada Pesawat Ruang Angkasa selama 11 hari misinya pada Februari 2000. Sedangkan ETOPO2 adalah basisdata atau model bathimetri dan topografi yang mencakup seluruh permukaan bumi dengan resolusi 2 menit x 2 menit. Data ini dimodelkan dari berbagai sumber baik dari hasil survei lapangan maupun pemodekan dari data satelit altimetri. Data SRTM dan ETOPO-2 dapat digabungkan untuk memperoleh data elevasi baik di darat maupun di laut dengan cukup baik. Gambar 3 menunjukkan data elevasi hasil gabungan antara SRTM dan ETOPO-2 di Cilacap dan sekitarnya.
Keunggulan Peta Global
Peta/data geospasial global semisal Google Earth, Encarta, SRTM Etopo dan lain-lain merupakan suatu pilihan baru dalam dunia pemetaan. Peta global ini dibandingkan peta konvensinal maupun digital lokal/nasional mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1. Ramah pemakai (User Friendly)
Peta global menyajikan sistem software yang sangat ramah untuk pemakai. Para pengguna yang tidak mempunyai latar belakang tentang pemetaanpun dengan mudah dapat mengoperasikan. Cara penggunaan peta bahkan tidak perlu diintroduksikan secara berlebihan. Misal, untuk mengukur jarak antar dua tempat pengguna tinggal menarik kursor mouse dari satu tempat ke tempat lainnya. Software akan menyajikan data jarak dua tempat yang dimaksud dengan sangat gamblang. Lainnya halnya dalam peta konvensional, untuk keperluan semacam ini pengguna diharuskan mengkonversikan jarak di atas peta ke jarak yang sebenarnya dengan memperhitungkan skala peta dan proyeksi yang dipakai dalam peta tersebut.
2. Murah
Data ditawarkan dengan sangat murah, atau bahkan “GRATIS”. Kalaupun software dimaksud harus berlisensi, ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau.
3. Sistem Basisdata/manejemen File
Sistem data yang sangat cepat dan mudah diakses oleh pengguna. Peta Global menyajikan data dalam basisdata/manejemen File yang bisa di download atau dipindahkan ke komputer pengguna.
4. Cakupan data seluruh dunia
Sudah jelas, bahwasanya peta global mencakup data seluruh dunia. Meskipun demikian tidak menyebabkan akses data itu lambat.
5. Mudah didapatkan
Melalui internet atau membeli CD-ROM berlisensi, peta global ini dapat diperoleh dengan mudah.
6. Kualitas hasil yang memadai
Kualitas peta yang ditampilkan cukup memadai untuk berbagai macam publikasi dan keperluan pengguna.
Penutup
Kehadiran Peta global merupakan tantangan baru dalam dunia pemetaan di tanah air. Para pengguna di Indonesia mulai banyak memanfaatkan peta global ini dibanding peta lokal atau nasional. Dalam kurun waktu sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, bisa jadi peta global ini akan menggeser seluruh peran yang dimainkan oleh peta lokal/nasional. Oleh karena itu perlu antisipasi dan visi yang kuat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan ini.
Dikutip dari Dr.-Ing. Khafid Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong
Wassalam...
Selanjutnya, jika kita membutuhkan informasi ketinggian topografi, maka kita dapat menggunakan data The Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) atau ETOPO-2. Apabila ingin membuktikan atau mengetahui posisi secara real time, kita dapat menggunakan peralatan Global Positioning System (GPS).
Para ilmuwan banyak memanfaatkan peta global ini dalam melakukan presentasi ilmiahnya. Demikian juga media masa mulai banyak menggunakan peta global untuk memperjelas lokasi kejadian secara geospasial sehingga lebih menarik untuk pembaca.
Pendek kata, era globalisasi dunia pemetaan kini telah nyata dimulai dengan hadirnya peta-peta global yang mampu menarik banyak pengguna dari berbagai kalangan, bahkan dengan harga yang relatif terjangkau. Inilah kenyataan, bahwa peran peta lokal/nasional baik yang konvensional maupun digital mulai tergeser. Bagaimana dengan 10 tahun mendatang? atau 20 tahun mendatang? Pertanyaan ini perlu dipersiapkan oleh industri-industri pemetaan lokal/Nasional, termasuk BAKOSURTANAL perlu memikirnya dengan baik.Google Earth (http://earth.google.com)
Mimpi yang menjadi kenyataan. Itulah komentar banyak orang setelah memakai dan menjajal kemampuan Google Earth. Ketika masa kanak-kanak, mungkin kita sempat mempunyai mimpi untuk bisa terbang ke udara melihat keindahan kota atau tempat-tempat tertentu dari ketinggian berapa saja yang kita inginkan. Mimpi itu secara virtual kini terwujud ketika kita melakukan tour dengan google. Di tempat-tempat tertentu bahkan telah disertai dengan peta vektor beserta toponiminya. Bisa jadi, dalam 10 tahun mendatang seluruh muka bumi dapat diliput dengan citra ketelitian tinggi. Gambar 1. menunjukkan Istana Merdeka dan sekitarnya di Medan Merdeka Utara dilihat dari ketinggian 1 km.
Citra yang ditampilkan Google Earth di sekitar Istana Merdeka
Terkait isinya, Google Earth merupakan program virtual berisi beragam peta dari seluruh wilayah di muka bumi. Citra peta ini didapat dari citra satelit, foto udara dan penerapan teknologi Sistem Informasi Geografi. Teknologi Google Earth banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, juga membantu memecahkan masalah yang berkaitan kekacauan teritorial. Google Earth juga bisa digunakan untuk membantu membuat keputusan mengenai lokasi perumahan baru. Informasi bisa ditampilkan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang flexibel.
Citra dengan resolusi tinggi yang disajikan Google Earth beserta informasi koordinatnya, membuat orang bertanya-tanya: “Masih adakah tempat rahasia di muka bumi ini?”. Untuk keperluan intelejen dan militer, Google Earth sungguh sangat banyak membantu. Akan tetapi sesuatu yang dulunya hanya diketahui oleh para intelejen, kini masyarakat umum dengan sangat mudah untuk mendapatkan informasi itu.
Microsoft Encarta (http://www.microsoft.com/products/Encarta/default.mspx)
Tampilan Peta Global dari Microsoft Encarta sebagai sarana bantu presentasi (dari Abidin, 2005)
Dengan tampilan yang berbeda, Microsoft Encarta memberikan sajian menarik pula. Dengan sistem software yang disiapkan, kita dengan cepat dapat mencari lokasi geografis yang kita inginkan di seluruh permukaan bumi. Software ini bahkan menyediakan sistem enciklopedi dengan sangat luas. Kondisi penduduk, pemerintahan, keadaan cuaca, agama, etnis, sejarah, tempat-tempat penting dan lain-lainnya dapat kita dapatkan dalam Microsoft Encarta.
Derasnya arus globalisasi, tidak menutup kemungkinan bahwa Microsoft Encarta akan semakin banyak data yang dimuat, semakin akurat dan semakin detil. Bagaimana dengan 10 tahun mendatang? Bisa jadi Peta global Microsoft Encarta atau program yang sejenisnya mampu menampilkan peta dengan skala 1:25.000 atau bahkan lebih detil lagi di seluruh permukaan bumi dengan beragam pengguna. Gambar 2. memperlihatkan contoh peta global dari Encarta yang dipaka oleh (Abidin dkk., 2005) untuk menampilkan presentasinya dalam sebuah paper di jurnal Marine Geodesy.
SRTM (http://www2.jpl.nasa.gov/srtm/) dan ETOPO-2
Data DEM global dari SRTM dan ETOPO-2
Data SRTM adalah data elevasi muka tanah (land Topography) yang hampir menyeluruh di permukaan bumi dengan resolusi tinggi 3 detik (≈90m). Data ini diperoleh dari sistem radar yang dipasang pada Pesawat Ruang Angkasa selama 11 hari misinya pada Februari 2000. Sedangkan ETOPO2 adalah basisdata atau model bathimetri dan topografi yang mencakup seluruh permukaan bumi dengan resolusi 2 menit x 2 menit. Data ini dimodelkan dari berbagai sumber baik dari hasil survei lapangan maupun pemodekan dari data satelit altimetri. Data SRTM dan ETOPO-2 dapat digabungkan untuk memperoleh data elevasi baik di darat maupun di laut dengan cukup baik. Gambar 3 menunjukkan data elevasi hasil gabungan antara SRTM dan ETOPO-2 di Cilacap dan sekitarnya.
Keunggulan Peta Global
Peta/data geospasial global semisal Google Earth, Encarta, SRTM Etopo dan lain-lain merupakan suatu pilihan baru dalam dunia pemetaan. Peta global ini dibandingkan peta konvensinal maupun digital lokal/nasional mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1. Ramah pemakai (User Friendly)
Peta global menyajikan sistem software yang sangat ramah untuk pemakai. Para pengguna yang tidak mempunyai latar belakang tentang pemetaanpun dengan mudah dapat mengoperasikan. Cara penggunaan peta bahkan tidak perlu diintroduksikan secara berlebihan. Misal, untuk mengukur jarak antar dua tempat pengguna tinggal menarik kursor mouse dari satu tempat ke tempat lainnya. Software akan menyajikan data jarak dua tempat yang dimaksud dengan sangat gamblang. Lainnya halnya dalam peta konvensional, untuk keperluan semacam ini pengguna diharuskan mengkonversikan jarak di atas peta ke jarak yang sebenarnya dengan memperhitungkan skala peta dan proyeksi yang dipakai dalam peta tersebut.
2. Murah
Data ditawarkan dengan sangat murah, atau bahkan “GRATIS”. Kalaupun software dimaksud harus berlisensi, ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau.
3. Sistem Basisdata/manejemen File
Sistem data yang sangat cepat dan mudah diakses oleh pengguna. Peta Global menyajikan data dalam basisdata/manejemen File yang bisa di download atau dipindahkan ke komputer pengguna.
4. Cakupan data seluruh dunia
Sudah jelas, bahwasanya peta global mencakup data seluruh dunia. Meskipun demikian tidak menyebabkan akses data itu lambat.
5. Mudah didapatkan
Melalui internet atau membeli CD-ROM berlisensi, peta global ini dapat diperoleh dengan mudah.
6. Kualitas hasil yang memadai
Kualitas peta yang ditampilkan cukup memadai untuk berbagai macam publikasi dan keperluan pengguna.
Penutup
Kehadiran Peta global merupakan tantangan baru dalam dunia pemetaan di tanah air. Para pengguna di Indonesia mulai banyak memanfaatkan peta global ini dibanding peta lokal atau nasional. Dalam kurun waktu sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, bisa jadi peta global ini akan menggeser seluruh peran yang dimainkan oleh peta lokal/nasional. Oleh karena itu perlu antisipasi dan visi yang kuat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan ini.
Dikutip dari Dr.-Ing. Khafid Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong
Wassalam...
0 komentar:
Post a Comment
Komenter Kamu