Komisi Eropa menyatakan siaga terhadap pandemi flu babi dan segera akan menyelenggarakan sidang darurat guna mengantisipasinya.
Jumlah Korban Tewas Flu Babi di Meksiko Meningkat
Sementara itu jumlah korban tewas akibat flu babi di Meksiko meningkat. Menteri Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova menyatakan bahwa lebih dari 1600 warganya berada dalam pengawasan intensif di rumah sakit dan sudah lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat flu babi.
Pemerintah di Mexico City menghimbau warganya untuk tetap tinggal di rumah jika merasa sakit. Akhir pekan lalu, pemerintah Meksiko sudah melakukan tindakan pencegahan penyebaran flu babi dengan menghentikan sementara kegiatan persekolahan dan penyelenggaraan acara umum lainnya di tiga negara bagian dan distrik ibukota. Namun jutaan pekerja di Meksiko tetap menjalankan aktivitas kerjanya hari Senin ini (27/04). Warga yang terpaksa keluar rumah dan menjalankan kegiatannya terlihat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung. Penutupan fasilitas umum tersebut tetap dilakukan hingga secepatnya tanggal 6 Mei, jika tidak ada peningkatan jumlah warga yang terinfeksi.
Curiga Flu Babi di Selandia Baru
Di Selandia Baru dilaporkan sekitar 50 warga dinyatakan secara sukarela mengisolasi diri di kediaman masing-masing atas imbauan pihak medis berwenang karena dicurigai terinfeksi virus H1N1. Sepuluh orang di antaranya adalah kelompok mahasiswa yang baru saja mengadakan wisata belajar di Meksiko. Menteri Kesehatan Selandia Baru Tony Ryall mengatakan, "Sepuluh dari 13 mahasiswa itu, setelah menjalani tes, dinyatakan positif terinfeksi influenza, karena sebelumnya berada di Meksiko. Kementerian kesehatan menyatakan mereka memang belum tentu terkena flu babi, tapi kemungkinannya sangat besar. Kami akan mengetahuinya setelah hasil tes dari Melbourne tiba. Para mahasiswa itu memang dinyatakan positif terkena influenza A dan virus flu babi, yaitu H1N1 merupakan turunan dari Influenza A."
40 warga Selandia Baru yang juga diawasi pihak medis secara intensif adalah mereka yang berada dalam penerbangan Air New Zealand dari Los Angeles ke Auckland yang tiba Sabtu lalu (25/04).
Siaga Terhadap Flu Babi di Seluruh Dunia
Hingga saat ini, sudah dilaporkan puluhan kasus infeksi flu babi dari berbagai penjuru dunia. Pemerintah Amerika Serikat membenarkan ditemukannya 20 kasus flu babi pada manusia, yaitu di New York City, California, Texas, dan Ohio. Sementara itu pemerintah Kanada menyatakan enam orang dicurigai terinfeksi virus H1N1. Namun semuanya tidak dirawat di rumah sakit dan keadaannya sudah membaik. Dari Kolombia dilaporkan, sembilan orang berada dalam pengawasan intensif setelah mereka tiba dari Meksiko dan menderita gejala flu. Demikian dinyatakan wakil menteri kesehatan di Bogota, Edgar Zambrano. Dari Brazil dilaporkan, seorang warganya harus dirawat di ruangan isolasi karena dicurigai terinfeksi flu babi.
Dari Eropa dan Timur Tengah dilaporkan juga ditemukan sejumlah orang dicurigai terinfeksi virus H1N1. Spanyol menyatakan sepuluh orang yang baru tiba dari Meksiko harus menjalani karantina. Dua orang di Skotlandia melapor ke rumah sakit setempat menderita gejala flu ringan setelah tiba dari Meksiko. Seorang pramugara maskapai British Airways memeriksakan diri ke rumah sakit setelah penerbangannya dari Mexico City. Setelah dites, hasilnya negatif.
Sejumlah negara juga melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus flu babi dengan melarang impor daging babi dari Meksiko dan Amerika Serikat dan mengadakan pemeriksaan lebih ketat di bandar udaranya. Pemerintah Cina, Thailand, Rusia, Filipina dan Indonesia sudah menyatakan larangan impor daging babi dari Meksiko.
Pemerintah Indonesia juga akan memperketat pengawasan terhadap wisatawan asing asal Meksiko dan Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia. Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie mengungkapkan, "Kepada orang orang dari Amerika Utara yang akan masuk kesini, akan diadakan screening, yang oleh Menkes alat screening nya telah diadakan di 10 bandara di seluruh Indonesia. Dan kami putuskan impor daging babi untuk sementara dihentikan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Sedangkan pada populasi populasi babi yang di seluruh Indonesia jumlahya hanya 9 juta ekor itu, kita adakan surveillance untuk mengetahui sudah ada tidaknya (flu babi) disini."
Sebagai tindakan pencegahan, bandar udara Singapura juga menempatkan pemindai suhu tubuh agar dapat melacak penumpang yang diduga menderita demam.
Apa Itu Flu Babi?
Flu babi adalah jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1 yang sebelumnya dikenal menyerang babi. Virus flu babi yaitu H1N1 merupakan mutasi virus influenza A dan biasanya ditemukan di Asia dan Eropa. Gejala infeksi virus flu babi termasuk demam, diorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, kehilangan kesadaran, yang berakhir pada kematian. Menurut Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Amerika Serikat, virus H1N1 kebal terhadap obat anti flu seperti amantandine dan rimantandine. Namun zat aktif obat anti flu burung Tamiflu yaitu oseltamivir dan zat aktif obat anti influenza A, zanamivir, efektif mengatasi gejala flu babi pada manusia.
Pandemi flu babi pada manusia yang terkenal di abad ke-20 dikenal sebagai wabah flu Spanyol di tahun 1918. Di Amerika Serikat pada tahun 1976, sejumlah orang meninggal akibat terinfeksi virus H1N1. Wabah flu babi juga melanda Filipina dua tahun lalu.
Copy Righ...http://www.dw-world.de/dw/article/0,,4209729,00.html
0 komentar:
Post a Comment
Komenter Kamu